Lubuak Paraku bagi masyarakat Kota Padang sudah tidak asing lagi. Mendengar namanya saja akan langsung tertuju kepada pemandian alam yang menjadi legendaris itu. Dulu, pemandian ini begitu kesohornya. Lubuak Paraku yang sebagai objek wisata alam ini begitu ramainya dikunjungi.
Tidak hanya, ketika musim liburan tiba atau saat Balimau menyambut bulan Ramadan saja, namun hari biasa juga ada yang mencoba menikmati pemandian alam ini. Walau pamornya mulai meredup, lantaran kalah tenar dengan objek wisata alam lainnya seperti pantai atau pulau.
Nah, bagi yang sedang berlibur di Kota Padang dapat mencoba sensasi pemandian alam Lubuk Paraku yang memiliki sumber air dari hulu Sungai Lubuak Paraku yang berasal dari hutan di perbukitan Bukit Barisan dan berada di ketinggian sekitar 500-700 mdpl. Lubuak Paraku berada di Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat.
Sudah lama kawasan Lubuak Paraku ini ditetapkan sebagai objek wisata alam yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bermain air. Tak hanya itu, aliran airnya juga dimanfaatkan sebagai sumber air dan pembangkit listrik tenaga air oleh PT. Semen Padang sejak tahun 1910 dan bermuara ke Pelabuhan Muaro di Sungai Batang Arau hingga menuju Samudera Hindia.
Berada di kawasan hutan lindung Taman Hutan Raya Bung Hatta, pemandian ini menjadi sangat mudah untuk ditelusurinya. Sekitar 25 km ke arah timur dari pusat kota dan berada di jalan provinsi antara Kota Padang dan Kabupaten Solok tepatnya pada kilometer 15. Persis sekali berada pada tikungan sebelum memasuki tanjakan ke panorama Sitinjau Lauik. Bila menggunakan kendaraan sekitar 30-50 menit dari perjalanan dari pusat kota.
Sebelum sampai ke lokasi, kita akan melewati gerbang begonjong dengan tinggi kira-kira 2 meter dan lebarnya cukup untuk lewat satu mobil. Sebenarnya sebelum menuju lokasi di depan jalan masuk sudah terdapat tugu yang bertulisakan Selamat Datang Kawasan Di Kawasan Objek Wisata Lubuak Paraku Padang, namum masyarakat banyak yang tidak menyadari itu.
Memasuki lokasi pemandian, kita akan membayar tiket masuk sebesar Rp5 ribu per orang. Akses jalannya sudah beton, namun terdapat beberapa bagian yang jalannya berlubang. Dengan mengikuti jalan saja kita akan dituntun langsung menuju pemandian ini.
Lokasinya sendiri berada di dalam dekat rumah penduduk. Memang mudah untuk berkunjung ke sini, tidak jauh dari jalan raya sekitar 500 meter dan aksesnya mudah tidak seperti pemandian alam lainnya yang dimiliki Kota Padang. Harus memakan waktu yang cukup lama untuk sampai ke lokasinya.
Mata akan tertuju pada lubuak jernih yang berwarna biru itu. Lubuak menyerupai kolam yang sebenarnya merupakan palung di tengah aliran sungai yang terbentuk dari aliran air yang mengguyur deras di atasnya. Biasanya menjadi tempat ikan-ikan berkumpul.
Dengan dipagari oleh bebatuan besar dan aliran sungainya terlihat tenang serta tidak begitu deras. Dikelilingi pepohonan yang rindang, hijau sangat menyejukan mata. Terlebih jika matahari bersinar terik menembus dasar kolam yang penuh bebatuan kecil itu. Sunggung perpaduan yang sangat cantik. Inilah Lubuk Paraku itu, yang dimanfaaatkan masyarakat untuk tempat pemandian.
Kabarnya terdapat beberapa jenis ikan hidup di sungai ini seperti ikan Gariang, ikan Mungkuih dan satu spesies belut besar yang panjangnya mencapai ukuran 1 meter. Namun, ketika saya berkunjung tidak menemukan satupun ikan yang berlari-lari di sekiar pemandian ini, mungkin belum beruntung. Hehe
Gemericik air dan hamparan lubuak yang jernih itu sungguh menggoda untuk membasahkan badan. Tidak bermain air, tidak akan seru bila ke Lubuk Paraku ini. Suasannya yang masih alami penuh pepohonan, sejuk, airnya yang dingin dan tenang seakan berada di pemandian milik pribadi. Bahkan sangat beruntung sekali, di sini banyak sekali kupu-kupu yang berkeliaran menandakan daerah yang merupakah kawasan hutan sekunder ini masih terjaga keasriannya.
Di sana kita dapat bermain air sambil mandi-mandi, berenang santai dan tidak lupa juga mencoba terjun bebas ke dalam lubuak yang kabarnya kedalamannya 3-4 meter itu menjadi hal yang wajib untuk dicoba bila ke tempat ini. Baiknya bila ingin pergi ke sini ketika cuaca sedang cerah dan pagi hari agar dapat merasakan sensasinya mandi dalam air es.
Dulu, sepanjang aliran sungai Lubuak Paraku ini terdapat banyak sekali batu-batu besar. Namun sekitar tahun 1970-an, batu-batu besar di sini diambil untuk membuat pemecah ombak di pantai Kota Padang. Hasilnya, kini tidak terdapat begitu banyak batu besar , justru memberikan keuntungan karena semakin banyak tempat yang bisa digunakan untuk berenang.
Berminat merasakaan sensasinya mandi dalam air es? Nah, tidak ada salahnya untuk datang ke pemandian alam Lubuk Paraku ini. Suasannya masih alami, menyegarkan dan menyenangkan. Yuk jelajah nagari awak. (sumber)
0 komentar:
Posting Komentar