Hal ini bisa terjadi karena NFV diterapkan pada mobile packet core 3G dan 4G LTE. Dengan begitu, jika ada suatu daerah yang membutuhkan peningkatan kapasitas jaringan, hal tersebut bisa dilakukan secara remote, dengan mengalihkan kapasitas jaringan dari daerah lain.
ilustrasi bts provider |
"Contohnya saat Lebaran, di mana traffic data di Jakarta akan terjadi penurunan dan misalnya di Yogyakarta terjadi peningkatan. Dengan NFV, kapasitas jaringan yang di Jakarta bisa kita alihkan ke Yogyakarta," ujar Budi Harjono, VP Network Planning & Development XL di Jakarta, Jumat (22/4/2016)
Budi menjelaskan, sebelum implementasi NFV, untuk meningkatkan kapasitas jaringan pihaknya perlu menambah kapasitas jaringannya secara langsung di daerah tersebut. "Kalau dulu, kita harus create langsung di Yogya (misalnya), dan setelah Lebaran, penambahan itu menjadi sia-sia karena trafficnya normal kembali," tandasnya.
Ada satu syarat yang harus dipenuhi dalam implementasi NFV ini. Yaitu tiap daerah harus terhubung melalui kabel fiber optik. "Bandwidth fiber optik itu besar sekali, jadi pemindahan kapasitas jaringan ini bisa terwujud," tambah Budi.
Namun implementasi NFV ini tak serta merta menyelesaikan masalah kepadatan jaringan, yang menyebabkan pengguna sulit untuk mengakses jaringan internet. Karena NFV hanya menyelesaikan masalah dari sisi core jaringan, jika kepadatan lalu lintas data itu terjadi dari sisi base transceiver station (BTS) maka penanganannya akan berbeda. (asj/fyk) SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar