11.07.00

Nokia dulu menyebut Android sebagai semut kecil merah yg mudah digencet dan mati.

Arogansi dan rasa percaya diri yg berlebihan membuat Nokia terjebak dalam innovator dilemma. Sejarah mencatat, yg kemudian mati justru Nokia – tergeletak kaku dalam kesunyian yg perih.


Kodak menyebut kamera digital hanyalah trend sesaat, dan kamera produksi mereka akan terus bertahan. Kodak terjebak halusinasi dan innovator dilemma yg akut. Akibatnya, ruangan ICU yg pengap menanti raga mereka yg merintih kesakitan.

Intel dan Micorosoft (dominasi yg dulu dikenal dgn duo Wintel) terlalu menikmati kekuasannya dlm dunia PC dan Laptop, dan pelan2 terjebak innovator dilemma. Mereka terbuai dgn kekuasaannya, dan lengah betapa dramatis kecepatan kemajuan era mobile computing.

Kini era PC/Laptop sdh hampir berakhir, diganti era mobile smartphone. Dan hegemoni Microsoft serta Intel kian menjadi tidak relevan dalam era smartphone.

Intel dan Microsoft lalu hanya duduk saling bertatapan mata, diam dan termangu. Dalam rasa penyesalan yg pedih dan pahit. Namun dalam bisnis, penyesalan tidak pernah mendapat tempat terhormat.

Pizza hut terus menerus mengenalkan menu baru setiap enam bulan. Sabun Lifebouy ber-kali2 melakukan rejuvenasi. Facebook dan Bukalapak juga selalu melakukan evolusi.

Nokia kolaps dihantam iPhone di tahun 2007, padahal produsen iPhone bukan perusahaan telco, namun dari industri komputer.

Koran dan majalah mati bukan karena sesama rivalnya, namun karena Facebook dan Social Media (remaja dan anak muda tak lagi kenal koran/majalah kertas. Mereka lebih asyik main Path, IG atau FB. Pelan tapi pasti industri koran dan majalah akan mati).

Televisi seperti RCTI, Trans dan SCTV kelak akan kolaps bukan karena persaingan sesama pemain di industri yg sama, tapi dari makhluk alien bernama Youtube.

Di Amerika, jumlah pemirsa televisi dikalangan anak muda dan remaja, menurun drastis. Dan semua lari ke Youtube. Ini juga kelak akan terjadi di tanah air.

Industri taksi seperti Bluebird goyah bukan karena pesaing sesama taksi, namun dari layanan taksi independen berbasis aplikasi. Di banyak negara, banyak perusahaan taksi konvensional mati digilas Uber dan layanan taksi berbasis aplikasi lainnya.

Dan kini produsen Toyota, BMW dan Mercedes Benz takut bukan karena persaingan sesama mereka. Namun karena kehadiran TESLA, yg entah dari mana tiba2 melakukan inovasi radikal dengan produk mobil berbasis elektrik, dengan teknologi mobil tanpa sopir atau otonom (Autopilot Hardware).

Minggu lalu, mobil seri Tesla3 terjual hingga 300 ribu hanya dalam dua hari, padahal unitnya baru dirilis 2018. Jadi inden-nya dua tahun.

Manusia yg dapat segera beradaptasi dengan keadaan lingkungannya maka dia akan survive.

Jika tidak dapat beradaptasi maka akan tersingkir dan punah dari lingkungannya.

0 komentar:

Posting Komentar